WELCOME!!! ASSALAMU'ALAIKUM EVERYONE!!! THIS IS INTAN'S BLOG. YOU CAN READ AND FOLLOW THIS BLOG. THANK YOU!!!☺

Senin, 03 Februari 2014

Selamat malam…

Hai hujan deras. Apa kabarmu malam ini?. Terima kasih telah hadir untuk menyirami penutup hariku dimalam ini. Sudah lama rasanya aku tak menyapamu. Sudah lama rasanya aku pun terlalu sombong dengan sahabat-sahabat setiaku. Yaitu kalian yang mengertiku tanpa berkomentar, kertas…… pulpen….. laptop…. bintang…… bulan……yang dimana kalian selalu hadir menemani setiap penutup hariku.

Aku tak dapat pungkiri, aku memang butuh kalian semua. Saat ini sahabat, aku kembali lagi dalam keadaan yang tak jelas. Dengan kisah yang berbeda. Aku bingung. Teriak? Ya aku ingin sekali berteriak. Menyemburkan setiap beban-beban yang tak sepantasnya aku pikirkan di usiaku yang seperti ini. Aku harusnya focus untuk pelajaranku. Namun apa?, kamu… sosok yang bukan siapa-siapa, aku tak mengenalmu, kita tak pernah bertemu sebelumnya, tetapi aku memikirkanmu. Siapakah engkau sebenarnya?. Mengapa kau hadir dipikiran dan sisa hariku?. Apakah kau adalah Senja pembahagia untukku? Ataukah kau hanya akan menjadi duri penyakit yang kesekian untuk hatiku?.

Hadirmu sejuta tanya. Tak pernah kuinginkan hadirmu sesungguhnya. Walaupun memang, aku pernah mengharapkan. Tapi jika seperti ini, apa ada yang menginginkan?. Aku rasa tidak. Jika kau berada di posisiku, kau pasti akan berkata hal yang sama sepertiku.

Melihat kejadian tadi sahabat, apakah kau mengetahui yang ku rasa?. Bagaikan pisau yang mengiris-iris tubuhku. HaHaHa………….. Kau siapa? Beraninya kau perlakukan seperti ini?. Entahlah, baru kali ini hal seperti itu terjadi.

Aku sadar, begitu banyak kekuranganku sebagai manusia. Tapi, apa seburuk itu di matanya?. Bintang yang bersinar, hiburlah aku… Bulan yang benderang, jauhkanlah pikiranku dari hal itu. Hujan deras, bantulah bangkitkan rasaku dan tak hiraukan lagi itu.

Terkadang memang tak selalu manusia menginginkan jadi perasa. Namun terkadang pula, ada saatnya manusia memang haruslah jadi sesosok perasa. Untuk merasakan apa yang dirasakan sekitarnya:’)


-    Anda? Apakah Senja?.......................J -

Senin, 23 September 2013

Anda.........?

Haiii..

Salam damai untukmu wahai Senja. Mungkin dulu Senjaku adalah dirimu, wahai sang masa lalu. Namun kini, semua telah berubah. Aku lelah menunggumu. Aku lelah melihatmu bahagia. Aku iri.. Aku juga ingin rasakan bahagia seperti yang kamu rasakan. Memang tak mudah untuk beranjak pikirku untuk tak peduli atau tak hiraukan kamu. Itu sangat sulit.. Tetapi kau sendiri yang membuatku harus meninggalkan. Tak banyak yang dapat kuucap. Aku hanya ingin berterima kasih, karnamu aku tau ini semua. Aku juga hanya ingin minta maaf, mengapa? Karna aku tak bisa bertahan untukmu. Untuk bertahan, jika aku sendiri, akupun akan lelah, aku rasa kau paham itu. Selamat tinggal wahai Senja.... Aku harap kau tak lupakan aku dan kau bahagia bersama duri itu:’).

Ketika kau berhasil menemukannya, aku pun tak tau aku harus kemana. Aku butuh Senjaku yang baru untuk mewarnai hariku. Aku tak bisa hidup dalam kehidupan yang gelap tanpa warna sedikitpun. Aku butuh warna, dan akhirnya… aku menemukanmu.

Hei anda… selamat datang dihidupku. Entah kau akan jadi Senjaku atau seperti apa. Aku butuhmu saat ini hanya untuk membantuku. Ya.. membantuku untuk bangkit dari Senja laluku. Aku butuh sinarmu untuk membuatku tersenyum, tertawa, dan menikmati hidup yang sewajarnya aku bisa nikmati. Tanpa air mata… ya, air mata yang seharusnya tak layak aku teteskan hanya untuk hal yang belum tentunya sebuah kepastian untukku. Memang, kata-kataku akan tak mudah untuk dipahami oleh banyak orang, namunku hanya ingin bercerita pada langit dan bumi dimalam ini bahwa aku…menemukan cahaya itu kembali.

Setelah lama aku merasa redupnya bumi ini, gelapnya langit ini. Kau hadir….

Entah dirimu itu siapa. Aku tak mengenalimu. Aku tak pernah mengetahuimu sebelumnya. Namun, kau memberiku pensil warna untuk kembali mewarnai hidupku yang memang seharusnya indah seperti lukisan. Tetapi saat yang tepat kau buatku bingung. Harus kemanakah aku pergi menggoreskan lukisan ini?. Ku merasakan hal aneh. Aku tak tau ini namanya apa?. Apakah semua itu telah berubah?. Dari sepucuk menjadi mawar mekar?. Atau…..atau… entahlah.

Aku, terik yang berada di ambang perbatasan…………….:’)


Selamat malam, Anda.

Kamis, 30 Mei 2013

I Do Not Know:')

Saat sebentar lagi ucapan selamat tinggal itu akan terucap......

Hai senja, apa kabar kamu diujung bumi sana?. Aku merindukanmu hadir didalam pandanganku lagi seperti biasanya. Kapan kamu akan tampakkan keindahanmu lagi? Hehe.. Waktu ternyata begitu cepat berlalu ya. Kini aku benar-benar... entahlah apa yang aku rasakan. Namun, ini hal pertama lagi yang pernah aku rasakan. Dimana aku telah mencintaimu tetapi kita akan berpisah. Senja....

Perasaan tak berbentuk ku rasakan. Disatu sisi aku bahagia. Karna tak lama lagi aku temukan lingkungan baruku. Suasana baruku, dimana... aku temukan Senja yang lain yang dapat indahkan hariku. Tapi entahlah aku tidak pernah berpikir kesana. Tak sedikitpun terbesit pikir itu. Namun disisi lain, kamu tau Senja, apa yang ku rasa saat ini?:’). Aku sedih Senja... Karna aku tau kita akan berpisah. Tanpa dipungkiri lagi, tanpa bisa dihindari atau diubah kehendaknya kembali. Ini takdir. Ya.. aku tau itu. Tapi mengapa takdir mesti memisahkan kita secepatnya ini Senja?. Waktu kita bersama hanya sebentar sekali, 3 tahun. Ya, hanya 3 tahun aku bisa nikmati indahnya Senja-mu itu. Entah nanti aku benar-benar temukan kembali atau justru aku.... tetap terduduk dibangku manisku, sendiri, dan terus menantimu wahai Senja hadir memancarkan keindahannya lagi?. Ah... semua hanya satu kata, yaitu “Entahlah”:’).

Tak pernah ada yang pasti untuk sesuatu tentangmu,Senja. Semoga kau bahagia di bumi belahan yang lain yang sudah kau temukan lebih dulu dariku. Takdirnya mungkin memisahkan kita. Namun aku yakin, suatu hari nanti, kita akan dipertemukan kembali, dengan suatu kejutan indah. Kau telah temukan bahagiamu yang baru, begitupun denganku. Haha semoga...

Ikhlasku, ku mulai detik ini. Bantu aku Senja, untuk menghalau semua asa ketakutan kehilangan keindahanmu. Bantu aku dengan do’a wahai Senja yang sampai kapanpun selalu akan ku jadikan bagian penting dalam hidupku. Tenang, aku tak akan melupakanmu, wahai keindahanku.....Senja:’)

Terimakasih.... J

-Terik-

Selasa, 14 Mei 2013

"Absurd.......?"

Kenapa begitu mudah aku terjebak di suatu kondisi yang menyenangkan?

Beberapa hari itu memang aku merasa bahagia sekali. Kurasa dia yang dirindu kembali dihadapanku. Aku mulai menikmatinya karna aku hanya berpikir, mungkin disini kesempatanku untuk menetralisirkan semua. Mengembalikannya seperti sedia kala, dimana pertemanan itu sangat hangat. Bukan kecanggungan karna kita sekarang sudah ada predikat berakhir dari sebuah ikatan. Tak pernah sedikitpun aku berpikir untuk adanya kesempatan kedua. TIDAK!. Namun yang hanya kuinginkan, aku hanya ingin lebih tenang dengan hatiku sendiri. Tanpa ada yang mengganjal-ganjal lagi tentang hidupnya dihidupku. Tetapi apa kau tak pahami itu semua?!. Aku memang tidak mungkin menjabarkannya ini padamu secara langsung. Namun, apa kau tak paham bagaimana bahasaku, cara pandangku, dan berbagai responku kepadamu?. Kau tak mengerti-kah tuan???!.

Responku baik, apapun aku baik, karna aku ya biasa... ingin bersikap sewajarnya. Apa salah dimatamu?. Apa menurutmu aku masih mengharapkan?. Bisa kutegaskan,mungkin....tidak!. Problem selebihnya biar hatiku saja yang mengatur. Terkadang kau salah paham dengan semua yang tak langsung bersumber dariku. Kau menganggap itu semua yang keluar tanpa dari mulutku langsung adalah pernyataan yang aku nyatakan tapi tak kusampaikan langsung. Kalau memang benar begitu, aku rasa kau...maaf, bodoh sekali!. Mana kedewasaanmu?. Aku lihat kau, pemikiranmu dewasa karna pengaruh buku-buku yang telah kau baca.

Maaf mungkin jika aku emosi. Aku hanya berkata, bahwa hatiku sudah terlalu cocok denganmu. Entah dirimu rasa demikian atau tidak. Namun memang rasa sayang itu telah melebihi dari biasanya. Tak seperti dulu ketika kita bersama. Ini lebih..ini lebih!!. Aku sudah anggap kau seperti orang terpenting dalam hidupku. Kau bahagia, akupun bisa rasakan kebahagiaan itu. Kau sakit, akupun juga bisa rasakan sakitnya itu. Sulit diuraikan perasaan sejenis ini. Namun ini nyata, tuan. Ini nyata ku alami dalam hidupku sendiri. Aku tak bisa berucap lagi harus bagaimana menguraikan sejelas-jelasnya padamu atau pada tulisan-tulisanku sendiri. Karna ini memang semuanya begitu sulit bagiku. Ini pertama, dan aku langsung diberikan yang sebingung dan sesulit ini untuk aku terjemahkan dalam hidupku sendiri.

Jika bisa ku tanyakan langsung kepadamu, aku ingin bertanya. “Apakah kau pernah rasakan bagaimana di posisiku saat ini? Dengan hati yang absurd seperti ini? Pernahkah?”.

Aku tidak akan berandai-andai akan jawaban dari pertanyaan itu yang akan keluar dari mulutmu itu apa. Yang jelas, aku harap suatu saat nanti, aku bertemu denganmu disituasi yang berbeda dan aku bisa bertanya pertanyaan itu kepadamu. SEMOGA........

-senja, yang kurasa lebih indah dari biasanya.....-

Rabu, 08 Mei 2013

Bahagiamu, Apakah Dapat Ku Rasakan.........?

Roda nasibku sepertinya memang tak lama mampu bertahan. Selalu berputar setiap harinya. Mengapa?. Kenapa tak bisa saja bertahan lama?. Baru kemarin aku rasakan bahagia itu, getaran itu hadir lagi. Namun hari ini, kegelisahan itu seolah-olah menghampiri diriku kembali. Ada apa ini?. Aku takut kehilangan dia yang baru saja hadir dihari kemarin dengan sejuta keanehannya?. Halah! Aneh sekali diriku ini.

Tapi tidak bisa kupungkiri lagi, aku gelisahhh. Aku takutttt. Bagaimana cara hilangkan rasa tak jelas seperti ini?. Apa dengan kau menjadi milikku kembali?. Ha-Ha-Ha!?! Mustahil!!!. Aneh-aneh saja diriku ini. Menginginkan sesuatu yang tidak..tidak mungkin sekali terjadi.

Pelampiasan kegelisahanku adalah membuka memoriku empattahun yang lalu. Hahaha lucu sekali ketika ku kembali membaca pesan-pesan singkat itu. Dimana kekanak-kanakkan-ku tampak jelas. Dari cara ku berkata-kata haha. Namun, memang perasaan padanya tak menyisa sedikitpun. Sudah terlupakan. Karna mungkin aku bisa lihat, kini dia bahagia bersama yang dicintanya. Tak sepertiku. Beruntunglah dirimu, menemukan hati yang cocok. Sedangkan aku, tak jauh beda seperti dulu. Terus berharap didalam sebuah harapan tak pasti.

Otakku terkadang terlempar ke masa-masa yang sudah amat sangat lama. Dimana hati ini dijatuhkan untukmu. Andai ketika itu kau menjadi benar-benar yang pertama, mungkin kisah ini akan berbeda. Entah jauh lebih baik, atau lebih buruk. Tapi sepertinya aku akan lebih bahagia. *Eits...pikir apa ini x_x*.

Limatahun lamanya yang memang tak berefek apapun, ternyata mampu mengubah hatiku, untukmu menjadi padanya. Rasa iri memang tidaklah baik. Namun jujur, aku iri terhadap kebahagiaan yang kamu raih kini. Yang dulu dalam anganku aku raih itu bersamamu, ternyata semua itu salah... Kita berhasil bertemu pada masing-masing hati. Tetapi, lebih beruntung kisahmu daripada kisahku. Ya..aku rasa, aku iri padamu.

Aku selalu menunggu saat-saat bahagiaku sepertimu itu tiba. Melihatmu dengan yang kau cinta itu seperti sebuah kebahagiaan buatku sekaligus rasa sakit dan iriku. Karena apa?. Karena ya!, aku sakit dan iri melihat bahagiamu dengannya...Aku juga inginnn. Ingin sekali. Ini bukan sebuah kecemburuanku padamu. Bukan!. Tapi aku ingin merasakannya itu dengan hati pilihanku.

Sekiranya...apa aku bisa rasakan bahagia sepertimu?. Ya,tentu saja memang bukan denganmu, tetapi dengannya.....(?).

Selasa, 07 Mei 2013

Damai-ku.........

Selamat malam duniaku... salam damai..

Aku ingin sedikit bercerita kepadamu kawan. Entah didunia ini aku merasa tak semua berada pada satu persepsi/pemikiran denganku. Walaupun (mudah-mudahan) banyak yang care denganku, tapi aku tak yakin mereka se-care kamu kepadaku. Dimana setiap ku bercerita, kau selalu dengarkan ceritaku baik-baik, tanpa banyak berkomentar namun mengerti aku. Aku hanya butuh itu pada dasarnya. Didengar dan dimengerti. Sungguh sulit didunia nyata ku dapatkan itu. Tapi denganmu diduniaku, aku bisa dapatkan itu. Membuat hatiku tenang...penuh kedamaian.

Hari itu, aku telah berkata pada hatiku sendiri. Aku ingin beranjak dari tempat dudukku yang dulu pernah kuceritakan. Aku sudah lelah. Dalam arti kata bukanku tak mau mempertahankannya dan aku sudah merelakannya. Bukan...!. Tapi aku merasa.. aku juga ingin rasakan kebahagiaanku. Jika dengannya aku hanya seperti ini, kapan aku bisa rasakan kebahagiaan itu lagi?. Tetapi terkadang, dia datang lagi dengan membawa kebahagiaan tersendiri untukku. Sehinggaku....ya duduk lagi dan terdiam lagi.

Lelahhh!! Aku lelahhh! Capekkk! Aku capekkkk!

Ketika ada yang datang dengan tanpa kusadari ada perhatian itu. aku malah abaikannya karna hanya untuk mempertahankan!. Termasuk gadis bodohkah aku?. Yang menyianyiakan sesuatu yang baik datang kepadaku demi sesuatu yang sudah ‘basi’. Maygadd!!-_- gadis macam apa aku ini?:/. Hanya memperjuangkan demi kata ‘setia’ tetapi sudah ‘disakiti’?!. *istighfar*.

Sampai akhirnya.. mungkin, aku pikir sesuatu yang baik itu lelah menghadapi cueknya diriku terhadapnya. Akhirnya dia mencari lagi yang lebih baik. Dan sepertinya....dia menemukannya. Aku kira, aku rela dan tak akan berefek apapun. Ternyata.....? aku... merasa tak suka. Apa artinya ini?. Apakah aku.....?. Ah tidak mungkin... aku hanya menganggapnya sebagai sahabat tak lebih. Namun..... sudahlah.

Kini, dia telah pergi. Ya....biarlah, semoga dia temukan yang lebih baik dan membuatnya bahagia dibandingkan denganku yang hanya ia rasakan sesaat hehe.

Memutuskan kembali, aku kembali ke tempat duduk itu dan...duduk manis lagi menunggunya. Aku harap, dia kembali lagi. Setelah sekian lama ia menghilang. Aku tetap menunggumu disini tuan tampan...:’)

Apakah kau tak mau sedikit saja menoleh kearahku?. Jujur....aku ingin liat senyummu lagi, namun khusus tertuju untukku..:’). Aku juga ingin mendengar sapaanmu lagi, walau hanya sehari saja:’). Pada akhirnya,aku.....disini....untukmu:’) Sampai bertemu...... J

-aku-

Rabu, 27 Maret 2013

365 Days Ago........


             Malam menyelimutiku dengan dinginnya. Disaat itu pula hati ini merasakan kelelahan yang amat sangat. Timbulah satu pertanyaan dalam benakku, “Tuan tampan, apa kabar kamu di luar sana?”. Tidak..tidak..tidak..! pertanyaan macam apa itu?. harusnya aku tak pikirkan itu lagi. Sudah saatnya aku abaikan kamu seperti kamu yang abaikanku. Seperti kamu yang tak megingatku lagi seidkitpun.
            “aku rasa..aku masih terdiam ditempat yang sama. Dibangku sunyi ini. Tanpa melangkah sedikitpun. Niatku, aku ingin beranjak dan melangkah jauh serta lupakan ini semua. Tetapi?. Ketika aku telah memutuskan melangkah, belum beberapa lama, aku telah dibuat kembali. Sampai kapan?.”
            Satu tahun terlah berlalu. Malam kelam itu telah pergi seiring waktu membawa rasa sakit yang sampai kini masih terasa goresannya. Tuan, maafkan aku jika sampai detik ini aku masih mengingatmu, masih ingin menguraikan cerita tentangmu, dan masih memikirkan yang terjadi sewaktu kita bersama. Aku tahu ini semua salah, tapi menurutku...inilah yang dapat menghibur hatiku dan ini bukanlah sesuatu hal yang salah bagiku.:’)
            Jika aku boleh jujur, aku masih sulit untuk menerima perpisahan itu. walaupun hukum alam semesta ini berkata, “percayalah, bahwa perpisahan ini untuk membaikan baik hidupku maupun hidupmu. Bahwa setelah perpisahan ini akan ada bahagia yang bertubi-tubi”. Semua itu tidak salah, semua itu aku yakin...pasti ada kebenarannya. Namun kini, saat ini..aku belum bisa terima seutuhnya.
            Aku masih inginkan kehadiranmu untuk melengkapi cerita termenarik ini. Hanya kamu! Ya! Aku hanya ingin kamu yang menguraikannya bersamaku. Tuan, andai kau bisa sisihkan waktumu sedikit untuk membaca ini, mungkin kau akan tau bagaimana rasaku saat ini;’(.
            Aku tak mengira, pertemuan awal yang seperti itu adanya akan menghasilkan akhir yang seperti ini. Aku bertemu denganmu diawali dengan tingkahmu yang menyebalkan. Berlanjut kita yang sering bertengkar kecil namun bersahabat. Dari sanalah mungkin, tanpa kita sadari tumbuhlah rasa itu.
            Aku percaya bahwa pertemuan dan kebersamaan dengan ikatan yang singkat ini tidaklah sia-sia. Kuharap bagimupun seperti itu. karna disinilah awal aku mengenal semua. Ya.. pertemuan dan perpisahan. Persahabatan dan cinta. Bersamamu, awal dari semua itu.
            Bersemangatlah terus tuan tampan. Selamat menemukan hidupmu. Aku juga akan terus berusaha untuk temukan hidupku. “Semua itu butuh proses dan waktu saat kamu harus kehilangan sesuatu yang terbiasa kamu rasakan”. Baik-baik ya..:)
-yang tiba-tiba mengingatmu-